Pengertian Economic Value Added
EVA merupakan indikator tentang adanya penambahan nilai dari suatu
investasi setiap tahun pada suatu perusahaan. EVA adalah nilai tambah ekonomis
yang diciptakan perusahaan dari kegiatan atau strateginya selama periode
tertentu dan merupakan salah satu cara untuk menilai kinerja keuangan.
Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang EVA dengan definisi
yang berbeda-beda. Berikut ini adalah beberapa definisi EVA menurut beberapa
ahli:
EVA adalah suatu tolak ukur yang menggambarkan jumlah absolut dari
nilai pemegang saham (Shareholder value) yang diciptakan (created)
atau dirusak (destroyed) pada suatu periode tertentu, biasanya satu
tahun. (Amin Widjaja Tunggal, 2001:2)
EVA adalah tolak ukur kinerja keuangan dengan mengukur perbedaan
antara pengembalian atas modal perusahaan dengan biaya modal. (et. All, O’Byrne,
2001:5)
EVA adalah laba di atas (melebihi) biaya kewajiban/hutang dan
biaya modal (cost of capital) perusahaan. Secara lebih rinci
didefinisikan sebagai laba usaha dikurangi dengan pajak dan biaya bunga atas
hutang serta dikurangi cadangan untuk biaya modal. (Rahardjo, 2005:123)
Hal tersebut diatas
serupa dengan pengukuran keuntungan konvensional, tetapi dengan satu perbedaan
penting, EVA mengukur biaya seluruh modal. Angka nilai bersih dalam Laporan
Laba Rugi hanya mempertimbangkan jenis biaya modal yang mudah dilihat – bunga-
sementara mengabaikan biaya ekuitas. Meskipun menaksir biaya ekuitas merupakan
proses subyektif, pengukuran kinerja yang mengabaikan biaya seperti itu tidak
dapat mengungkapkan bagaimana perusahaan yang sukses telah menciptakan nilai
bagi pemiliknya. Perbedaan lain antara EVA dengan angka keuntungan konvensional
adalah EVA tidak dipaksakan oleh prinsip akuntansi yang diterima umum (generally
accepted accounting principles/GAAP).
Kelebihan
dan kekurangan Economic value Added
EVA memiliki beberapa kelebihan, yaitu
- Dengan EVA seluruh unit usaha memiliki sasaran laba yang sama untuk perbandingan investasi.
- EVA memperhitungkan biaya modal atas ekuitas.
- Dilakukan adjustment (penyesuaian) terhadap biaya-biaya tertentu yang dikeluarkan.
- Memiliki korelasi positif yang lebih kuat terhadap perubahan-perubahan nilai pasar perusahaan.
- EVA berorientasi pada peningkatan laba di atas biaya modal (O’Byrne.et.All,2001 : 94)
Selain
kelebihan yang dmmilikinya, EVA juga mempunyai beberapa kekurangan. Diantaranya
adalah :
- EVA cenderung mengabaikan pengukuran non finansial dan kepentingan stockholder.
- Perhitungan EVA masih mendasarkan pada laporan keuangan yang kemungkinan dapat direkayasa pembukuannya untuk mendapatkan EVA yang positif.
- Sebagai ukuran kinerja masa lampau EVA tidak mampu memprediksi dampak strategi yang kini diterapkan untuk masa depan perusahaan.
- Sifat pengukurannya merupakan potret jangka pendek, sehingga manajemen cenderung enggan berinvestasi jangka panjang, karena bisa mengakibatkan penurunan nilai EVA dalam periode yang bersangkutan. (O’Byrne.et.All,2001 : 94)
Manfaat Metode
Economic Value Added
EVA memiliki manfaat yang banyak berkaitan dengan kepentingan
internal perusahaan seperti mengetahui ataupun mengevaluasi keb
asilan suatu
proyek atau investasi, mengetahui keberhasilan manajemen dalam mengelola
perusahaan (menghasilkan nilai tambah yang signifikan atau tidak) dan
kompensasi insentif yang bisa tergantung dari nilai EVA yang telah ditargetkan.
I am very interested in the information contained in this post. The information contained in this post inspired me to generate research ideas. Jurnal Teknik
Unimuda Sorong . . . .